Senin, 09 Maret 2009

Dewi Penolong

Kisahnya berlangsung di Korea di bawah Dinasti Joseon, pada pemerintahan Raja Seongjong, Raja Yeonsan-gun (1494-1506) dan Raja Jungjong (1506-1544). Kisahnya dimulai dengan ibunda dari Yeonsan-gun yang masih muda yang diracuni oleh sekelompok pengawal istana di bawah perintah raja.

Setelah peristiwa itu, seorang pengawal istana, Seo Cheon-su, yang menyertai kelompok itu, pulang ke rumahnya, namun ia mengalami kecelakaan dalam perjalanan kembalinya. Ia diselamatkan oleh seorang pertapa Taois, yang mengatakan kepadanya bahwa hidupnya akan berlangsung di sekitar tiga orang perempuan, bahwa ia akan menyelamatkan perempuan yang kedua tetapi juga menyebabkan kematiannya, dan perempuan ketiga, yang akhirnya akan menyebabkan kematiannya, tetapi juga akan menyelamatkan banyak nyawa. (Baru belakangan sekali akan jelas bahwa ketiga perempuan itu adalah, masing-masing, ibunda Yeonsangun, ibunda Jang-geum, dan akhirnya Jang-geum sendiri). Tekanan batin akibat peristiwa ini akhirnya menyebabkan Seo Cheon-su mengundurkan diri. Di pihak lain, Dayang-Istana Park, seseorang yang sedang belajar di dapur istana, menyaksikan komplotan terhadap ibu suri yang dilakukan oleh Dayang-Istana Choi dan pada gilirannya dikenai tuduhan-tuduhan palsu oleh kalangan dalam staf dapur senior, dan diam-diam diperintahkan dibunuh melalui prosedur internal mereka. Ia diselamatkan oleh Dayang-Istana Han, teman baiknya di istana, dan belakangan dengan tidak sengaja diselamatkan oleh Seo yang kini sudah pensiuin. Keduanya pergi untuk hidup dengan rahasia di sebuah desa terpencil, dan menyamar sebagai petani kecil. Mereka menikah dan membesarkan seorang anak perempuan yang sangat cerdas, Seo Jang-geum.

Suh Jang-geum adalah putri seorang mantan panglima kerajaan Suh Chun-soo dan dayang istana Park Myeong-yi. Ayah dan ibunya sendiri bertemu secara kebetulan, Myeong-yi tersingkir dari istana karena mengetahui konspirasi yang dilakukan oleh keluarga Choi.
Jang-geum hidup sebatang kara setelah Myeong-yi akibat orang tuanya meninggal.
Namun nasib baik masih mengiringinya, ia diangkat anak oleh pasangan Kang Deok-goo dan Na Joo-daek. Selain itu, nasib juga mempertemukannya dengan pria yang belakangan menjadi raja Jeong-jong.
Menempuh pendidikan di istana sebagai calon dayang, Jang-geum besar di istana serta memiliki dua sahabat : Choi Geum-young dan Lee Yeon-seng. Ia dirawat oleh Dayang Han, tanpa tahu bahwa wanita itu adalah sahabat baik ibunya. Jang-geum berhasil menduduki jabatan Dayang Utama. Tapi, pertemuan dan perkenalan dengan tabib wanita bernama Jang-do kembali mengubah arah hidup Jang-geum. Dasar memiliki bakat luar biasa, ia mulai menerima nasib dan belajar ilmu obat-obatan dengan keras. Hasilnya gadis itu berhasil kembali ke istana dengan status baru sebagai tabib kerajaan. Kariernya begitu cepat melesat dan dia juga mendapat simpati dari para pejabat.

Pada 1504, Yeonsanggun memerintahkan penyelidikan besar-besaran tentang kematian ibunya, dan akhirnya menemukan Seo dan keluarganya, sebagian karena kesalahan di pihak anaknya, Jang-geum. Seo ditangkap dan dapat diduga bahwa kemudian dihukum mati. Jang-geum dan ibunya melarikan diri, namun ibunda Jang-geum terluka parah oleh musuh-musuhnya, dan sebelum meninggal dunia ia menyampaikan kepada Jang-geum pesannya yang terakhir. Katanya, apabila ia mau, ia menginginkan Jang-geum menjadi juru masak kepala di dapur kerajaan dan mencatat kasusnya dalam buku catatan sejarah rahasia kaum perempuan di dapur (dengan maksud membalaskan kesalahan yang dilakukan kepadanya, demi kehormatannya).

Jang-geum mengalami sejumlah petualangan dan berhasil masuk ke istana. Melalui keberaniannya, rasa ingin tahu, bakat, kebaikan, dan kerja kerasnya, ia menolong Dayang-Istana Han (sahabat baik ibunya, yang baru belakangan sekali ia ketahui) untuk menjadi juru masa kepala di istana. Pada masa ia berada di istana, ia mengalami banyak penderitaan dan dijauhi orang karena ia lebih pandai daripada para pekerja magang lainnya. Namun Jang-geum tidak patah semangat dan terus memasak dengan pikiran apapun yang terjadi, tujuannya memasak adalah demi kesehatan dan kebahagiaan orang yang menikmati masakannya. malangnya, sebuah permufakatan yang dipimpin oleh Dayang-Istana Choi, kemenakannya Geum-yeong, serta para pejabat tinggi dan pedagang yang ingin tetap memonopoli pasar barang impor mengakibatkan Dayang-Istana Han dan Jang-geum dibuang ke Pulau Jeju.

Berkat kegigihannya dalam menolong orang, Jang-geum diangkat menjadi Tabib Agung yang handal. Dia tanpa pamrih dalam menolong orang yang membutuhkan bantuannya. Sepertinya Jang-geum sepenuhnya mengabdikan diri untuk menolong rakyat.

Me & My Soulmate

Me & My Soulmate